Banyaknya Pengembang Perumahan Yogyakarta menyebabkan persaingan usaha pengembangan perumahan pun semakin kompetitif dan panas. Persaingan ini menyebabkan banyak pengembang perumahan menawarkan berbagai jenis fasilitas dan pelayanan terbaik yang dapat mereka berikan. Pelayanan yang ditawarkan termasuk memberikan model dan desain rumah yang paling unik, terbaik dan terbaru yang mereka miliki.
Pelanggan yang membeli rumah dari pengembangan umumnya adalah pendatang dari luar daerah yang tidak memiliki koneksi dalam pembelian rumah maupun tanah. Biasanya mereka akan menggunakan jasa pengembang untuk membangun rumah. Mereka juga cenderung memilih pembangunan rumah di daerah pusat kota. Namun tak sedikit pula yang memilih membangun rumah di daerah kabupaten. Entah karena lebih damai atau karena pembangunan rumah di kota lebih mahal, bahkan kadang tak ada lagi pembangunan di kota karena terlampau padat.
Alternatif bagi pendatang jika ingin membuat rumah di daerah Yogyakarta, biasanya memilih pembangunan di daerah kabupaten Sleman, kabupaten Kulon Progo dan kabupaten Gunung Kidul. Namun desain serta model rumah Sleman, rumah Kulon Progo dan rumah Gunung Kidul biasanya berbentuk minimalis dan sederhana.
Selain itu, biasanya konsep yang digunakan rumah Sleman, rumah Kulon Progo dan rumah Gunung Kidul hampir sama satu dengan yang lainnya. Biasanya yang membedakan hanya di luas dan besar rumah yang dimiliki. Selain itu, di daerah kabupaten hampir 50% rumah masih menggunakan kayu sebagai bahan utama pembuatan rumah. Namun tak sedikit pula yang sudah menggunakan batu bata untuk membuat dindingnya.
Konsep rumah yang sering digunakan atau identik dengan Yogyakarta adalah rumah joglo. Namun konsep rumah joglo yang membutuhkan banyak ornamen kayu dan desainnya yang cukup sulit mulai menggeser kepopulerannya. Konsep rumah etnik lain yang cukup populer di daerah Yogyakarta adalah rumah limasan. Rumah limasan atau yang biasa di sebut joglo limasan ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan rumah joglo. Perbedaan yang paling mencolok ada pada atapnya yang lebih mirip rumah adat Sumatera. Namun pada dasarnya rumah limasan memiliki ornamen yang lebih sederhana dibanding rumah joglo.
Ada beberapa pendatang yang meminta pengembangan untuk membuat rumah yang akan mereka gunakan dengan menerapkan konsep modern, yaitu menggunakan bahan baku batu bata dan model rumah yang lebih modern atau menggunakan tipe. Namun tak sedikit pula yang meminta pengembang untuk membuatkan rumah dengan konsep etnik seperti joglo dan limasan atau menggabungkan konsep etnik tradisional dengan modern.
Semua jenis model maupun desain rumah memang menjadi hak kita untuk mengatur seperti apa, rumah yang kita inginkan. Namun model, desain dan konsep rumah tradisional yang sering dijumpai pada rumah Sleman, rumah Kulon Progo dan rumah Gunung Kidul adalah rumah minimalis dan sederhana berkonsep joglo atau limasan yang menjadi adat rumah tradisional di sana.
Bagaimana? Jika kamu akan membangun rumah, khususnya di Yogyakarta. Apakah kamu tertarik memilih desain yang minimalis dan sederhana atau desain yang mewah dan berkelas. Ingin menggunakan konsep tradisional atau modern?